Untuk kamu
yang sudah menunggu tulisanku.
Hai,
rasanya sekarang aku tiap hari ingin menyapamu.
Sore ini
cuacanya dingin, hujan lebat, dan aku sengaja pulang kantor telat. Kebetulan
nanti malam adalah malam tahun baru 2019. Ada sesuatu yang besar dipikiran, aku
harus segera mengambil keputusan. Kalo nggak sekarang, kapan lagi? Itulah beberapa
kata yang terbesit dibenakku saat itu. Jauh sebelum sore itu, aku sudah
mengalami kebimbangan. Apakah aku terus – terusan seperti ini? Kadang aku capek
hidup sendiri, takut kalo gak ketemu orang yang tepat, tapi setelah aku lihat –
lihat ternyata ada juga yang mendekat hehe.
Akhirnya
aku menemukanmu. Seseorang yang mungkin jawaban dari doa yang sudah aku
panjatkan. Jawaban diantara kebimbangan. Jawaban diantara beberapa pilihan.
Kalo ditanya apa alasannya, aku tak bisa menjawab dan menjelaskan. Pertanyaan
ini susah kayak soal ujian :D
Terima kasih
banyak untuk kalian yang sudah pernah mendekat. Sudah banyak direpotkan, pernah
mengajak jalan, dan atas kebaikan – kebaikan lain yang sudah diberikan. Aku yakin
tak ada sebuah pertemuan yang percuma. Perihal hidup pasti tentang saling
belajar dan mengajarkan. Kita tetap menjadi teman baik, yang selalu support dijalan masing - masing. Aku sadar setiap keputusan yang aku
ambil pasti ada pro dan kontranya. Ada yang support, tapi ada juga yang masih
berubah perilaku karena keputusanku ini. Aku minta maaf ya. Bukan maksudku
memberikanmu shock theraphy. Hidup
ini memang harus memilih dan butuh kejelasan. Mari berpikir secara dewasa.
Semoga kalian juga segera menemukan orang yang diharapkan.
Selama ini
aku mungkin apatis
Kurang peduli
lingkungan sekitar
Tidak tahu
kalo ada kamu yang sedang menunggu jawaban
Terima
kasih ya,
Sangat sabar
menunggu bertahun - tahun dan mau memperjuangkan
Saat ditengah
jalan kamu ingin menyerah
Kamu hanya
percaya doa dan pasrah akan ketetapanNya
Selalu
mendoakanku jarak jauh
Karena hanya
bisa bertanya kabar melalui dunia maya
Sejak saat
itu aku baru sadar, kamu ternyata berbeda dari yang lainnya.
Aku sangat
beruntung bisa mengenal orang langka sepertimu
Yang rela
nunggu aku pulang sampai ketiduran
Rajin bangunin
sholat malam
Sabarnya
gabisa dijelaskan
Memberikan
kebebasan
Mensupport
ambisi yang masih terpendam
Sebagai
rem jika aku kebablasan
Sebagai
pengingat jika aku kelupaan
Obat ampuh
saat aku dititik terendah
Penenang
saat aku terlalu berambisi
Penguat
saat aku mulai rapuh dan hilang arah
Dan selalu
meyakinkan ditengah kebimbangan.
Mari terus
bersinergi, menjadi sebuah tim yang kompak dari titik start sampai finish nanti
Mari
berjalan beriringan dan saling mengingatkan
Saling
support dengan apa yang dikerjakan
Berproses
menjadi pribadi yang lebih baik lagi
Jangan
pernah lelah memperbaiki diri
Mengajak
ke hal positif dan saling melindungi
Aku yakin,
suatu saat pasti kita disatukan
Aku tahu
disana kamu sedang berjuang kerja keras untuk menghalalkan
Terima
kasih ya, Mas.
Untuk
kamu,
Dimanapun
ditugaskan, semoga tetap dalam lindunganNya.
Malang, 1 Januari 2019
Dari percakapan dini hari, via telepon, yang mungkin mengejutkan.
Mari bersabar dengan jarak, 1050 km.
Komentar
Posting Komentar