Langsung ke konten utama

Jika ingin berkembang, keluarlah dari zona nyaman

Ketika masih menjadi mahasiswa, ada banyak hal yang bisa dilakukan. Kerja part time salah satunya. Mengapa susah – susah kerja part time? Bukannya kegiatan di kampus sudah banyak ya? Kurang ya uang jajanmu? Gak malu ya? Udah senyumi saja:)
B : kak kerja part time dimana?
V : aku jadi tentor di bimbel antusias
B : kelas berapa kak yang diajar?
V : aku milihnya SD, SMP, tapi bisa juga ngelesin baca tulis alquran, les microsoft office, dll
B : gimana cara daftarnya kak? Dimana tempatnya? ada tesnya juga?
V : tinggal bawa berkasnya aja, kalo gak salah bawa surat lamaran pekerjaan, materai 6000, dan fotocopy khs. Tempatnya di Jl. Bulusan Selatan IV No 26. Ada tesnya, jadi nanti disuruh ngerjain soal – soal ujian anak SD/SMP terus ada simulasi cara menjelaskan ke siswanya
B : berapa sih fee yang didapatkan?
V : lumayan, tergantung padat gak job yang kamu dapatkan. Kalo aku setiap bulan hampir 1xxx.xxx
B : kak gimana bagi waktunya? Gak bentrok sama kegiatan di kampus?
V : di bimbel ini fleksibel, ketika kamu punya acara bisa izin atau di cancel asalkan tidak mendadak. Jika tidak ada izin yang jelas maka kena denda
B : apa yang kakak dapatkan dari mengajar part time?
V : sebenernya memang itu salah satu passion, aku senang cerita dan mengajari hal apapun kepada orang lain. Jadi ketika memutuskan untuk part time ini aku tidak begitu memikirkan fee nya, tapi lebih ke menyalurkan passion saja. Selain itu, aku juga berpikir bahwa di usiaku yang sudah 20 tahun ini bukan saatnya untuk terus bergantung kepada orang tua. Belajar hidup hemat, menabung untuk masa depan, tidak ada salahnya kan? hehe
B : apakah gak capek kak? Pulang kuliah langsung kerja? Tugas kuliah aja banyak..
V : ketika kita melakukan suatu kegiatan yang kita sukai, inshaa Allah akan menjadi lebih ringan kok. Kalo kita merasa belum bisa membagi uang, bagilah ilmu yang kita punya:)
Buat kamu yang ingin keluar dari zona nyaman, mungkin ini salah satu caranya. Selamat mencoba.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Beasiswa Unggulan Kemendikbud 2019

Halo, selamat pagi. Sesuai permintaan dari teman - teman di instagram, aku akan sharing mengenai beasiswa unggulan Kemendikbud. Tenaaang, rileks, baca dengan santai yaaa, karena penjelasannya mungkin agak panjang hehe. Disclaimer : semua yang aku tulis disini based on my experience  yaa, jadi mungkin ceritanya berbeda dengan para awardee yang lainnya. Yang pertama alasanku mengapa memilih untuk daftar beasiswa unggulan diantara banyaknya beasiswa S2 yang lainnya seperti beasiswa LPDP, beasiswa tanoto, dll. Jadi, ini adalah pengalamanku daftar beasiswa yang pertama untuk kuliah S2. Sebelum mendaftar beasiswa, aku sudah menjalani proses perkuliahan semester 1 di Universitas Brawijaya jurusan Pengelolaan Sumberdaya Lingkungan dan Pembangunan (PSLP) atau biasanya disebut Ilmu Lingkungan. Nah, pada saat awal masuk perkuliahan, beasiswa unggulan baru buka pendaftaran. Baru terbesit dipikiranku untuk mencoba beasiswa ini, setelah itu aku baca - baca persyaratan di web beasisw...

Menikmati Konsekuensi

Setelah menjalani perkuliahan selama 2 minggu, Aku baru tahu rasanya fokus pada dua hal, Yang memiliki tantangan berbeda. Kuliah sambil bekerja. Berangkat pagi, pulang malam. Ada tugas kuliah, ada lagi tugas di kerjaan. Aku berpikir, apakah aku bisa terus - terusan seperti ini? Apakah aku mampu? Mengurangi jatah tidur lebih banyak, Harus bisa membagi waktu secara detail. Awalnya memang tak mudah, Butuh proses, butuh penyesuaian. Dengan keadaan dan kondisi badan. Semangat ya tubuhku, Mulai sekarang kau akan bekerja lebih keras dari biasanya, Otak akan dituntut berpikir lebih banyak, Mata yang akan menatap buku dan layar monitor lebih lama, Kaki yang akan berjalan lebih jauh dan lebih cepat, Tangan yang akan menulis dan mengetik lebih banyak, Mengurangi jam nongkrong dan berpergian, Weekend untuk istirahat tidur panjang. Mari berteman dengan kegiatan multitasking. Inilah konsekuensi. Konsekuensi itu bukan hukuman. Konsekuensi perlu ...

Setahun kerja : Mari memilih

Ditengah kegalauan ingin pindah kerja atau melanjutkan S2, akhirnya Maret akhir aku baru memutuskan untuk lanjut S2. Entah kenapa kalo ditanya alasannya, bagiku pendidikan sangat penting untuk masa depan. Entah akan berkarir atau menjadi ibu rumah tangga, seorang ibu harus mempunyai pendidikan yang baik agar kelak melahirkan generasi yang cerdas. Pendidikan bukanlah soal bersaing menjadi yang terbaik, bukan soal melebihi orang lain. Namun bagaimana menjadi lebih baik dari diri kita sebelumnya. Untuk kawan – kawanku yang lagi apply beasiswa S2, mari saling mendoakan. Semoga lolos beasiswa yang diinginkan. Jikapun tidak, semoga dimampukan, dilancarkan rezekinya untuk membayar uang kuliah sampai wisuda hehe. Tidak ada pilihan yang salah, pun tidak ada pilihan yang harus disesali. Tentunya dengan berunding dengan orang tua, aku mendaftar S2 dengan biaya pribadi, bukan beasiswa. Namun, aku berharap disemester awal semoga bisa lolos beasiswa. Sebenenrya ada plus minusnya, mendaftar beasisw...