Ditengah kegalauan ingin pindah kerja
atau melanjutkan S2, akhirnya Maret akhir aku baru memutuskan untuk lanjut S2.
Entah kenapa kalo ditanya alasannya, bagiku pendidikan sangat penting untuk
masa depan. Entah akan berkarir atau menjadi ibu rumah tangga, seorang ibu
harus mempunyai pendidikan yang baik agar kelak melahirkan generasi yang
cerdas. Pendidikan bukanlah soal bersaing menjadi yang terbaik, bukan soal
melebihi orang lain. Namun bagaimana menjadi lebih baik dari diri kita
sebelumnya. Untuk kawan – kawanku yang lagi apply beasiswa S2, mari saling
mendoakan. Semoga lolos beasiswa yang diinginkan. Jikapun tidak, semoga
dimampukan, dilancarkan rezekinya untuk membayar uang kuliah sampai wisuda
hehe. Tidak ada pilihan yang salah, pun tidak ada pilihan yang harus disesali.
Tentunya dengan berunding dengan orang tua, aku mendaftar S2 dengan biaya
pribadi, bukan beasiswa. Namun, aku berharap disemester awal semoga bisa lolos
beasiswa. Sebenenrya ada plus minusnya, mendaftar beasiswa atau pake biaya
pribadi. Jika mendaftar beasiswa aku harus full time menjadi mahasiswa dan
terpaksa harus resign kerja sehingga dapat dikatakan pengalaman kerja aku hanya
satu tahun. Namun, ketika aku menggunakan biaya pribadi, aku masih bisa nyambi
kerja karena aku ambil kelas karyawan yang hanya masuk kuliah ketika weekend.
Nah, jadi masa kerja aku akan terus bertambah.
Setelah setahun kerja di tempat
ini, ada pelajaran hidup tersirat yang perlu dimaknai dan direnungkan. Aku gak
nyangka bisa berkumpul dengan orang – orang seperti ini. Hampir setiap hari
selalu bertemu dengan orang – orang ini. Gak mengira bakal ada ditempat ini.
Merasakan kegelishan dengan teman yang sepemikiran. Kadang pengen cepet keluar
dan nyari yang baru. Tapi nggak tahu kenapa begitu susah meninggalkan tempat
ini. Setelah ku maknai lebih jauh ada banyak pelajaran hidup yang aku peroleh
disini. Duduklah sebentar, tenangkan pikiran, akan aku ceritakan satu persatu.
- Memaknai arti bersyukur. Mungkin jika dibandingkan dengan Surabaya, UMR Malang jauh lebih rendah. Karyawan disini jarang ada yang mengeluh dengan pendapatan yang diterimanya. Baginya itu sudah cukup untuk menghidupi keluarganya. Mereka juga tak pernah meminta fasilitas – fasilitas yang banyak. Standar saja. Tidak ada yang merasa diistimewakan. Semua pukul rata.
- Keluarga lebih penting daripada uang. Jika mau mencari kerja di tempat lain, mungkin kesempatannya sangat banyak. Namun, karyawan disini lebih mementingkan keluarga dan anak – anaknya. Sing penting kumpul. Itulah mengapa mereka dari muda sampai pensiun tetap saja kerja di tempat ini.
- Kebersamaan. Ini yang paling sering aku rasakan. Meski beda departemen, kami selalu diajak untuk makan bersama, main bersama, dan dianggap sebagai keluarga. Sangat dekat dan akrab.
- Seorang ahli tidak hanya diciptakan dari pendidikan tinggi, namun juga dapat diciptakan dari pengalaman.Aku baru menyadari bahwa bukan hanya pendidikan tinggi sebagai penentu kesuksesan dan jabatan seseorang. Banyak karyawan disini dengan jabatan tinggi bermodal pengalaman dan kompetensi yang dimilikinya. Hal ini semakin meyakinkanku bahwa ketika kita mau belajar dan menekuni sesuatu hal, pasti suatu saat kita akan memetik hasilnya. Semua hanya butuh proses dan waktu. Itulah mengapa kita tidak boleh merendahkan orang lain hanya karena pendidikannya lebih rendah dari kita. Terkadang orang seperti itulah yang harus kita contoh, karena kegigihannya, sifat rendah hatinya, dan mau berbagi pengalaman dengan kita.
- Peduli terhadap sesama. Kata temen hidupku ini yang dinamakan jangan apatis. Orang – orang disini sangat peduli dengan rekannya apalagi ketika tidak masuk kerja karena sakit ataupun ketika saat punya hajat. Mereka bersama – sama saling membantu bergantian, terasa tidak ada sekat.
- Respect terhadap sesama. Kita harus menghormati siapapun rekan kerja kita. Baik itu yang usianya diatas kita maupun dibawah kita. Pernah suatu saat aku diancam seseorang hanya karena aku mengingatkan untuk memakai alat pelindung diri. Perasaanku saat itu emosi dan jengkel dengan orang itu. Namun aku mencoba tetap sabar, memperlakukan dia sama dengan karyawan yang lainnya. Lama kelamaan juga biasa. Malah orangnya yang sering menyapa.
Sekian celotehan malam ini.
Hari ini aku memperpanjang kontrak kerja,
Dan mengurungkan niat untuk pindah kerja.
Komentar
Posting Komentar