Langsung ke konten utama

Kamu, sudah berapa kali gagal?

Di dunia ini, setiap orang punya waktu yang sama. Setiap orang punya kesempatan yang sama. Namun, kenapa ada orang yang berhasil dan ada orang yang mengalami kegagalan? Coba kita telisik lebih dalam lagi, barangkali orang yang gagal itu usaha dan doanya kurang. Barangkali orang yang gagal itu sudah disiapkan rencana lain oleh Allah yang lebih menakjubkan. Terkadang orang diam itu akan lebih menghanyutkan. Terkadang orang yang berhasil itu jarang memperlihatkan usaha yang sudah dilakukan kepada banyak orang.

Kita tidak pernah tahu bahwa ternyata orang berhasil itu sepertiga malamnya dihabiskan untuk bermunajat kepada Allah. Kita juga tidak tahu saat orang gagal terlelap tidur dalam mimpi indahnya, orang berhasil rela mengurangi jatah tidurnya untuk belajar dan berlatih lebih giat lagi. Jadi, jangan pernah berpikir bahwa keberhasilan itu hanya karena faktor keberuntungan saja.Yang terpenting adalah seberapa keras usaha kita untuk meraih keberhasilan itu. Masalah keberuntungan itu urusan yang ke-sekian. Anggaplah sebuah keberuntungan itu merupakan hadiah dariNya atas dasar usaha dan doa yang sudah kita lakukan.

Setiap orang punya cara masing - masing untuk mencapai puncak yang ia inginkan. Ada yang jalannya lurus saja, ada yang jalannya berliku – liku, dan ada pula yang jalannya naik turun. Percayalah bahwa puncak yang telah Allah skenariokan untuk hambanya itu selalu indah pada akhirnya. Kita tidak tahu usaha mana yang akan berhasil, kita juga tidak tau doa mana yang akan dikabulkan. Keduanya sama, perbanyaklah.

Setiap orang punya jatah gagal masing – masing. Jangan tanya sudah berapa kali kamu gagal. Tapi buktikan seberapa kuat kamu bangkit setelah kegagalan itu. Jika setiap yang kita inginkan maunya langsung dikabulkan, kita tak akan pernah tahu indahnya mendekati Allah bersama jutaan doa dan harapan. Jika saat ini sedang mengalami suatu kegagalan, yakinlah bahwa orang – orang sukses di luar sana juga pernah mengalami kegagalan yang lebih banyak dari yang kita rasakan. Percayalah bahwa pertolongan Allah itu sangat dekat. Ketika kita menyerah, sebenarnya titik keberhasilan itu akan semakin mendekat.
Mari menghabiskan jatah gagal!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Beasiswa Unggulan Kemendikbud 2019

Halo, selamat pagi. Sesuai permintaan dari teman - teman di instagram, aku akan sharing mengenai beasiswa unggulan Kemendikbud. Tenaaang, rileks, baca dengan santai yaaa, karena penjelasannya mungkin agak panjang hehe. Disclaimer : semua yang aku tulis disini based on my experience  yaa, jadi mungkin ceritanya berbeda dengan para awardee yang lainnya. Yang pertama alasanku mengapa memilih untuk daftar beasiswa unggulan diantara banyaknya beasiswa S2 yang lainnya seperti beasiswa LPDP, beasiswa tanoto, dll. Jadi, ini adalah pengalamanku daftar beasiswa yang pertama untuk kuliah S2. Sebelum mendaftar beasiswa, aku sudah menjalani proses perkuliahan semester 1 di Universitas Brawijaya jurusan Pengelolaan Sumberdaya Lingkungan dan Pembangunan (PSLP) atau biasanya disebut Ilmu Lingkungan. Nah, pada saat awal masuk perkuliahan, beasiswa unggulan baru buka pendaftaran. Baru terbesit dipikiranku untuk mencoba beasiswa ini, setelah itu aku baca - baca persyaratan di web beasiswa un

Belajar Ikhlas

Selamat malam, diriku. Malam ini aku akan bercerita dan berkeluh kesah kepadamu. Semoga tulisan ini akan menghilangkan semua kesedihan dan mengajariku untuk menerima segala konsekuensi keputusan dengan ikhlas. Teruntuk diriku, terima kasih untuk selalu bekerja keras selama 23 tahun ini. Apa yang kamu harapkan dan kamu rencanakan selama ini memang berjalan lancar. Sesuai keinginan dan tidak ada kendala yang berarti. Aku tahu ketika kamu mempunyai keinginan pasti akan berusaha diwujudkan. Kamu memilih untuk lebih baik mencoba dan gagal daripada tidak mencoba sama sekali. Aku tahu hasil yang selalu baik tidak menjadi jaminanmu. Yang jelas kamu sudah bisa menuruti segala ambisi dalam pikiranmu. Semangatmu dan niatmu untuk memperoleh sesuatu itu memang luar biasa. Mengalahkan rasa malas dalam dirimu, menjadikan keinginan itu prioritas nomor satu. Kadang sampai lupa terhadap waktu istirahatmu. Yang ada hanya ingin mengerjakan dengan totalitas dan maksimal. Kamu

Dua Puluh Tiga

Tepat 23 tahun lalu, aku dilahirkan ke bumi. Dengan segala rasa syukur aku masih bisa merasakan nikmat dariMu, hingga detik ini. Perjalananku masih sangat singkat. Dan kontribusiku untuk negara belum banyak. Tapi aku ingin terus belajar dan bermanfaat untuk banyak orang. Aku mencoba memahami kehidupan. Hubungan timbal balik dengan lingkungan. Semua akan saling terkait dan mempengaruhi. Tinggal bagaimana kita menempatkan diri. Aku mendapat banyak ucapan, doa, dan kejutan. Yang paling spesial tentu dari orang tua, teman hidup, dan para sahabat. Terima kasih ya, sudah membuatku bahagia. Semoga doa baik kembali ke kalian juga. Terima kasih banyak sudah banyak mensupport apa yang ku lakukan. Dan menjadi gerbang terdepan saat aku ingin berhenti dan balik kanan. Tidak banyak harapan dan to do list yang aku tulis. Aku akan menjalani kehidupan seperti air yang mengalir, Namun bukan hanya mengalir tenang, Sesekali mungkin akan menampakkan derasnya, Agar segera sampai ke tujua