Langsung ke konten utama

Koma

Siang ini aku terlalu malas untuk bangun tidur siang. Hal terberat ketika pulang adalah realita harus balik perantauan. Entah mengapa hati ini merasa sangat berat. Mungkin karena jatah liburan yang kurang atau karena ada sesuatu yang hilang. 

Kemarin malem, aku belajar suatu hal bahwa kadang yang kita anggap baik ternyata belum tentu baik. Dan kadang yang kita harapkan bisa berujung menyedihkan. Siapa sangka sebuah pertemuan berujung perpisahan? Siapa yang tahu kalo  pertemuan itu ternyata menjadi pertemuan yang terakhir? Ya begitulah. Sometimes we repeat that we dont repair. Aku tahu bahwa harapan yang paling baik hanyalah kepadaNya, permintaan yg terbaik juga kepadaNya. Namun, apakah salah jika manusia ini berusaha mencari dan menemukan yang tepat?
Gapapa terjadi lagi, kamu akan semakin kuat!
Berterima kasihlah pada dirimu sendiri karena sudah sangat kuat untuk menerima banyak keadaan yang tak sesuai keinginan. Bukankah kamu adalah pengendali dirimu sendiri? 
Meskipun sabar dan ikhlas adalah dua hal yang sangat amat susah dikombinasikan, aku yakin tiap orang punya caranya masing - masing untuk melupakan masalah. Bukan dengan membenci orang dan menyalahkan keadaan, namun dengan introspeksi dan meningkatkan kualitas diri. Seperti sebuah paragraf disetiap alinea, terkadang kita juga butuh koma dalam menjalani hidup. Kalo hidup gapernah ada masalah, darimana kita bisa belajar lebih mendewasa? Kadang kita juga perlu berhenti sejenak, berkontemplasi lebih dalam, menikmati sebuah keadaan yang entah menyenangkan atau menyedihkan. Menyemangati diri sendiri bukan hal yang asing kulakukan. Terkadang tidur lama adalah cara terbaik untuk melupakan permasalahan. Sebulan ke depan, aku akan mencoba social experiment di kehidupanku sendiri. Aku merasa terlalu  bosan dengan media sosial. Aku memutuskan untuk jarang membuka dan update dimedsos seperti instagram, twitter, dll. Saat ini, aku ingin memberi koma pada perjalanan hidupku. Jarang update sosmed, beristirahat dari harapan - harapan romantisme yang mengecewakan, menikmati momen hidup sendirian dan akan mulai merangkai mimpi lagi yang sebulan lalu telah aku lupakan karena kemalasan. Banyak bucket list pencapaian dan liburan yang belum terpenuhi tahun ini. Terkadang terlintas dipikiran, kesempatan itu gak akan datang dua kali. Itulah mengapa kadang manusia terlalu berambisi untuk cepat menyelesaikan segala urusan. Namun lagi dan lagi, aku butuh koma dalam hidup. Setahun ke depan aku memutuskan untuk tidak mencapai sesuatu secara cepat dan ingin satu per satu aku selesaikan sesuai waktunya agar aku bisa menikmati momennya dan memperbanyak bersyukur. Memang banyak sekali keinginan yang ingin ku capai, namun aku akan menyelesaikannya sesuai waktunya agar tidak ada sesuatu lain yang aku tinggalkan begitu saja. Koma dalam hidupku ini juga akan aku dedikasikan untuk keluargaku. Sengaja ingin merasakan family oriented, karena sepanjang kuliah aku jarang pulang rumah. Dan mungkin dalam koma ku ini, aku tidak akan banyak cerita ke orang lain. Mencoba untuk tidak merepotkan orang untuk mendengar keluh kesahku tiap hari. Mencoba untuk tidak menggantungkan kebahagiaan dan kesedihan hidup ke siapapun.
Satu hal yang akan aku tanamkan dibenak pada momen koma ku ini, good things take time. Kita boleh berencana sedetail mungkin, namun rencana terbaik tetap ditanganNya. Kadang apa yang kita harapkan belum bisa terpenuhi karena kita belum selesai dengan diri kita sendiri. Bukankah cara datang ketika sudah benar - benar siap merupakan sesuatu yang terhormat?
Demi mencapai puncak, kita harus terus melangkahkan kaki. Akan ada berbagai jalan menanjak dan ranting besar yang harus dilewati. Kita bisa memilih berhenti dan membalikkan badan untuk kembali atau terus memaksakan diri agar tetap melangkahkan kaki. Jika kita memilih untuk terus berjalan, pelan - pelan puncak pasti terlihat di hadapan.
Mari terus menyibukkan dan memantaskan diri!

Berhubung masih suasana lebaran, aku mau ngucapin Selamat hari raya idul fitri 1439 H. Minal aidin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin:)

-Selamat menikmati koma, Ver.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Beasiswa Unggulan Kemendikbud 2019

Halo, selamat pagi. Sesuai permintaan dari teman - teman di instagram, aku akan sharing mengenai beasiswa unggulan Kemendikbud. Tenaaang, rileks, baca dengan santai yaaa, karena penjelasannya mungkin agak panjang hehe. Disclaimer : semua yang aku tulis disini based on my experience  yaa, jadi mungkin ceritanya berbeda dengan para awardee yang lainnya. Yang pertama alasanku mengapa memilih untuk daftar beasiswa unggulan diantara banyaknya beasiswa S2 yang lainnya seperti beasiswa LPDP, beasiswa tanoto, dll. Jadi, ini adalah pengalamanku daftar beasiswa yang pertama untuk kuliah S2. Sebelum mendaftar beasiswa, aku sudah menjalani proses perkuliahan semester 1 di Universitas Brawijaya jurusan Pengelolaan Sumberdaya Lingkungan dan Pembangunan (PSLP) atau biasanya disebut Ilmu Lingkungan. Nah, pada saat awal masuk perkuliahan, beasiswa unggulan baru buka pendaftaran. Baru terbesit dipikiranku untuk mencoba beasiswa ini, setelah itu aku baca - baca persyaratan di web beasiswa un

Belajar Ikhlas

Selamat malam, diriku. Malam ini aku akan bercerita dan berkeluh kesah kepadamu. Semoga tulisan ini akan menghilangkan semua kesedihan dan mengajariku untuk menerima segala konsekuensi keputusan dengan ikhlas. Teruntuk diriku, terima kasih untuk selalu bekerja keras selama 23 tahun ini. Apa yang kamu harapkan dan kamu rencanakan selama ini memang berjalan lancar. Sesuai keinginan dan tidak ada kendala yang berarti. Aku tahu ketika kamu mempunyai keinginan pasti akan berusaha diwujudkan. Kamu memilih untuk lebih baik mencoba dan gagal daripada tidak mencoba sama sekali. Aku tahu hasil yang selalu baik tidak menjadi jaminanmu. Yang jelas kamu sudah bisa menuruti segala ambisi dalam pikiranmu. Semangatmu dan niatmu untuk memperoleh sesuatu itu memang luar biasa. Mengalahkan rasa malas dalam dirimu, menjadikan keinginan itu prioritas nomor satu. Kadang sampai lupa terhadap waktu istirahatmu. Yang ada hanya ingin mengerjakan dengan totalitas dan maksimal. Kamu

Dua Puluh Tiga

Tepat 23 tahun lalu, aku dilahirkan ke bumi. Dengan segala rasa syukur aku masih bisa merasakan nikmat dariMu, hingga detik ini. Perjalananku masih sangat singkat. Dan kontribusiku untuk negara belum banyak. Tapi aku ingin terus belajar dan bermanfaat untuk banyak orang. Aku mencoba memahami kehidupan. Hubungan timbal balik dengan lingkungan. Semua akan saling terkait dan mempengaruhi. Tinggal bagaimana kita menempatkan diri. Aku mendapat banyak ucapan, doa, dan kejutan. Yang paling spesial tentu dari orang tua, teman hidup, dan para sahabat. Terima kasih ya, sudah membuatku bahagia. Semoga doa baik kembali ke kalian juga. Terima kasih banyak sudah banyak mensupport apa yang ku lakukan. Dan menjadi gerbang terdepan saat aku ingin berhenti dan balik kanan. Tidak banyak harapan dan to do list yang aku tulis. Aku akan menjalani kehidupan seperti air yang mengalir, Namun bukan hanya mengalir tenang, Sesekali mungkin akan menampakkan derasnya, Agar segera sampai ke tujua