Langsung ke konten utama

Setelah Sebulan Kerja



Selamat tanggal 7. Selamat menikmati sebulan di tempat yang baru. Jadi, hari ini ga kerasa baru ngerasain bedanya antara kuliah dan kerja. Mungkin di topik ini aku kebanyakan curhatnya, dan karena ini based on experience jadi tentunya ga bakal sama apa yang sudah aku rasain dengan orang lain hehe
-      Adaptasi dengan lingkungan baru
Hal ini tentunya dirasakan oleh semua orang yang baru kerja. Apalagi seperti aku peralihan lingkungan dari Semarang ke Surabaya. Banyak yang beda. Dari cuacanya, dari orang – orangnya, dari kepadatan lalu lintasnya, dari makanannya, dan yang lainnya. But life must go on guys, we must survive! Bukan lagi lingkungan kampus yang biasa kita lalui, melainkan jalan baru yang masih asing untuk dilalui. Bukan lagi kamar yang biasa untuk nglembur skripsi, melainkan kamar baru yang mungkin hanya jadi tempat tidur ketika malam hari. Ya, seperti itulah. Harus adaptasi dengan lingkungan sekitar dari awal, itulah kenapa ketika weekend aku jarang pulang ke rumah. Setidaknya aku bisa menghafalkan nama jalan dan daerah di perantauan baru ini, biar kemana – mana gausah ribet buka waze wkwk
-      Terkadang kelihatan individualis
Ternyata kerja tuh begini ya. Apa – apa kebanyakan sendiri. Beda sama kuliah yang bisa nugas bareng, kelompokan bareng, kemana – mana bareng, masih kelihatan solid banget deh pokoknya. Mungkin karena dikantorku ini aku yang paling junior, paling muda, dan tidak ada yang seumuran sama aku, jadi yaaa agak susah mencari temen main cewe yang sepemikiran. Yang cewe udah pada nikah semua, gak ada yang ngekost karena rumahnya asli Surabaya. Kalo aku yang gak aktif ngobrol, gak sering nanya, mungkin akan jadi makhluk unsocial karena hanya terpaku dengan pekerjaan dan urusan masing - masing. Jadinya yaa aku malah sering main sama temen – temen SMA yang kuliah di Unair, ITS, dan UPN. Masih bernostalgia dengan kuliah juga, masih sering nongkrong, bahkan kadang ngikut acara kampus mereka. Setiap weekend kadang aku main ke kampus mereka. Berharap bisa mengobati rindu hiruk pikuk kampus dan jaman mahasiswa.
-      Banyak godaan yang tak terduga
Ga enaknya kalo mayoritas karyawan di kantor maupun di site adalah laki – laki yaaa begitu. Kadang tiba – tiba ada nomor baru yang ngechat. Entah ngajak keluar, makan, main, dll. Yah sebagai karyawan baru tentunya harus bisa menempatkan diri sebaik mungkin. Ada kalanya kita mengiyakan dan ada kalanya kita harus menolak secara halus. Its about your priority!
-      Harus lebih hemat
Karena sudah bisa merasakan susahnya cari uang, rasanya sayang sekali kalo uang gajian hanya dihabiskan untuk membeli barang – barang yang mungkin kurang dibutuhkan apalagi hanya buat hedon doang. Mungkin ketika kuliah kita gapernah mikir setiap mau beli ini beli itu, ntar kalo uang habis paling ya di transfer orang tua lagi. Tapi kalo udah kerja tuh beda. Hidupmu ya tanggunganmu. Sayang banget kalo udah kerja tapi masih bergantung finansial sama orang tua. Semakin kesini kita harus membedakan mana itu kebutuhan dan mana itu keperluan. Harus pinter – pinter mengatur uang. Jangan lupa nabung buat masa depan hehe. 1/3 untuk biaya hidup bulan berikutnya, 1/3 untuk ditabung, 1/3 terserah deh mau buat apa, yang jelas harus tetap bermanfaat ya misalnya nih gaji pertama dihabisin buat perbanyak sedekah, bagi ke orang tua dan ponakan di rumah hehe
-      Sering pulang ke rumah
Keuntungan kalo dapet tempat kerja yang deket sama rumah yaitu bisa sering pulang. Memang ketika kuliah aku jarang pulang, kalo gak pas ada long weekend dan libur panjang semesteran. Meski aku orangnya gampang kangen, tapi ketika udah telpon atau videocall gitu yaa udah ilang kangennya hehe. Nah karena momen kerja deket rumah ini baru aku rasakan, jadi aku bisa tahu gimana bahagianya orang tua kalo kita sering pulang. So buat kalian yang masih mahasiswa, boleh sibuk dengan kegiatan kampus, tapi jangan lupa sempetin pulang yaa.
-      Harus berani ngambil keputusan secara cepat dan tepat
Hal ini nyambung sih sama kerjaan. Meskipun kita karyawan baru, tentunya kita udah memiliki tanggung jawab yang besar atas apa yang kita kerjakan. Ketika ada masalah yang berhubungan dengan kerjaan, segera pikirkan jalan keluar yang terbaik. Jangan kebanyakan menunda penyelesaian masalah. Dan jangan lupa selalu diskusi dan minta saran dari atasan juga biar kita gak salah langkah.
-      Kadang bosen di kantor
Karena di depan komputer selama 9 jam adalah sesuatu yang menjenuhkan, maka tak ada salahnya jalan – jalan ke site hehehe. Beda banget lingkungan kantor yang serius dengan lingkungan site yang sangat ramai. Tapi ya tetap aja, akan lebih melelahkan di site karena sering keliling lapangan. But its so fun!
-      Kurang produktif, abis kerja langsung tidur
Entah mengapa, pulang kerja itu selalu melelahkan. Padahal yaa kalo di kantor cuma duduk. Pengennya sih setiap pulang kerja masih bisa belajar hal yang lain tapi apalah daya pasti ketiduran dulu huhu
-      Jarang online sosial media
Nah ini nih yang mungkin kerasa banget bedanya. Ketika kuliah aku sering banget on sosmed seperti instagram, dll. Ketika lagi ngelakuin sesuatu sering diupload instastory gitu. Tapi ketika udah kerja baru ngerti kalo gak semua yang kita lakukan harus di ekspose dan di share dimedia sosial. Baru nyadar juga kalo sosial media kebanyakan pamer enaknya aja, gapernah memperlihatkan keadaan yang susah. Itulah kenapa aku jadi jarang on sosmed hehe. Just because u dont share it on social media, doesn’t mean you’re not up to big things. Live it and stay low key. Privacy is everything.
-      Jarang olahraga
Karena pagi – sore di tempat kerja, jadinya ketika weekend kebanyakan dihabiskan dengan tidur atau baca – baca yang lainnya. “Udah ah dikosan aja, capek. Weekend mau istirahat aja” yaaa jadinya jarang olahraga. But dont worry, untungnya ada aplikasi 30 day fitness challenge, jadi bisa tetep workout di dalem kamar wkwk
-      Siap ketika ada hal yang mendadak
Siap ga siap ya harus siap. “Hari ini ke Malang ya, hari ini kota ini ya, hari ini ke tempat ini ya”. Memang harus siap kalo ada tugas mendadak. Siap bermobilitas tinggi. Siap kemana – mana dengan sopir kantor, nyopir sendiri, ataupun naik angkutan umum.  Anggep aja liburan kalo lagi di luar kota hehe melipir dikit ke tempat wisata, nyobain kulinernya, dan ngelakuin hal lain yang belum pernah sebelumnya. Kerja ya kerja, tapi boleh aja diselingi sama berwisata haha

Jadi, kalo ditanya enakan mana kuliah atau kerja? Ada plus minusnya masing - masing. Ga ada salahnya kita mengenang masa suka dukanya kuliah, namun janganlah terlalu larut dengan masa lalu. Your adventure is begin. Welcome to real life. Percayalah,  waktu dan lingkungan yang akan mendewasakan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Beasiswa Unggulan Kemendikbud 2019

Halo, selamat pagi. Sesuai permintaan dari teman - teman di instagram, aku akan sharing mengenai beasiswa unggulan Kemendikbud. Tenaaang, rileks, baca dengan santai yaaa, karena penjelasannya mungkin agak panjang hehe. Disclaimer : semua yang aku tulis disini based on my experience  yaa, jadi mungkin ceritanya berbeda dengan para awardee yang lainnya. Yang pertama alasanku mengapa memilih untuk daftar beasiswa unggulan diantara banyaknya beasiswa S2 yang lainnya seperti beasiswa LPDP, beasiswa tanoto, dll. Jadi, ini adalah pengalamanku daftar beasiswa yang pertama untuk kuliah S2. Sebelum mendaftar beasiswa, aku sudah menjalani proses perkuliahan semester 1 di Universitas Brawijaya jurusan Pengelolaan Sumberdaya Lingkungan dan Pembangunan (PSLP) atau biasanya disebut Ilmu Lingkungan. Nah, pada saat awal masuk perkuliahan, beasiswa unggulan baru buka pendaftaran. Baru terbesit dipikiranku untuk mencoba beasiswa ini, setelah itu aku baca - baca persyaratan di web beasiswa un

Belajar Ikhlas

Selamat malam, diriku. Malam ini aku akan bercerita dan berkeluh kesah kepadamu. Semoga tulisan ini akan menghilangkan semua kesedihan dan mengajariku untuk menerima segala konsekuensi keputusan dengan ikhlas. Teruntuk diriku, terima kasih untuk selalu bekerja keras selama 23 tahun ini. Apa yang kamu harapkan dan kamu rencanakan selama ini memang berjalan lancar. Sesuai keinginan dan tidak ada kendala yang berarti. Aku tahu ketika kamu mempunyai keinginan pasti akan berusaha diwujudkan. Kamu memilih untuk lebih baik mencoba dan gagal daripada tidak mencoba sama sekali. Aku tahu hasil yang selalu baik tidak menjadi jaminanmu. Yang jelas kamu sudah bisa menuruti segala ambisi dalam pikiranmu. Semangatmu dan niatmu untuk memperoleh sesuatu itu memang luar biasa. Mengalahkan rasa malas dalam dirimu, menjadikan keinginan itu prioritas nomor satu. Kadang sampai lupa terhadap waktu istirahatmu. Yang ada hanya ingin mengerjakan dengan totalitas dan maksimal. Kamu

Dua Puluh Tiga

Tepat 23 tahun lalu, aku dilahirkan ke bumi. Dengan segala rasa syukur aku masih bisa merasakan nikmat dariMu, hingga detik ini. Perjalananku masih sangat singkat. Dan kontribusiku untuk negara belum banyak. Tapi aku ingin terus belajar dan bermanfaat untuk banyak orang. Aku mencoba memahami kehidupan. Hubungan timbal balik dengan lingkungan. Semua akan saling terkait dan mempengaruhi. Tinggal bagaimana kita menempatkan diri. Aku mendapat banyak ucapan, doa, dan kejutan. Yang paling spesial tentu dari orang tua, teman hidup, dan para sahabat. Terima kasih ya, sudah membuatku bahagia. Semoga doa baik kembali ke kalian juga. Terima kasih banyak sudah banyak mensupport apa yang ku lakukan. Dan menjadi gerbang terdepan saat aku ingin berhenti dan balik kanan. Tidak banyak harapan dan to do list yang aku tulis. Aku akan menjalani kehidupan seperti air yang mengalir, Namun bukan hanya mengalir tenang, Sesekali mungkin akan menampakkan derasnya, Agar segera sampai ke tujua