Langsung ke konten utama

Definisi Bahagia

Apa definisi bahagia versi kamu?
Makan enak, teman banyak, tidur nyenyak, gaji besar, punya pacar, prestasi banyak, punya barang mewah, tak pernah merasa kekurangan, atau yang lainnya ?

Tentunya definisi kebahagiaan setiap individu itu berbeda. Karena setiap orang mendefinisikan bahagia itu dari sudut pandangnya masing - masing. Takaran ukuran kebahagiaan seseorang pun berbeda. Ada yang bahagia karena hal sederhana, ada juga yang baru bisa merasa bahagia setelah mencapai sesuatu yang besar dalam hidupnya.

Seperti halnya diriku, bisa merasakan "me time" dengan melakukan banyak hal adalah suatu kebahagiaan. Sederhana memang. Membuat to do list sebelum tidur ternyata sangat membantu untuk mengefisiensikan 24 jam waktu ke depan. Agar hidup ini tidak banyak gabutnya, agar diri ini bisa bermanfaat bagi banyak orang, dan membiasakan untuk self discipline.

Awalnya memang susah karena belum terbiasa. Tapi kadang tubuh ini memang perlu dipaksa agar bisa disiplin sama waktu, perlu diberi reward juga ketika sudah bekerja keras melakukan hal baru atau hal yang sulit. Ternyata sebuah reward itu memang penting agar diri ini semakin semangat dan bahagia dalam menjalani tantangan selanjutnya. 

Bahagia bisa menerapkan hal apapun dengan tepat waktu, tidak malas - malasan, punya kesibukan, dan ada yang sedang diperjuangkan. Ya, aku rindu menjadi mahasiswa. Rindu dengan cara hidupnya. Rasanya dulu setiap hari selalu ada hal baru yang aku lakukan, beberapa buku baru yang aku baca setiap bulan, bisa tidur sampai malam tapi tetap bisa bangun pagi, sering olahraga, melakukan banyak kegiatan, rajin telfon rumah, banyak ngobrol sama teman, ikut kajian, melakukan penelitian, dan yang lainnya. 

Pagi ini aku ingin hidup normal seperti itu lagi.
Ya meskipun tidak semuanya bisa ku lakukan lagi.
Seenggaknya ketika bangun tidur aku tak pernah merasa menyesal di hati,
Karena merasa hidupku kadang tak berarti.

Gapapa, pelan - pelan asal jalan.
Mari memperbaiki cara hidup lagi.
Yang jelas,
Kebahagiaan hakiki bersumber dari dalam hati kita sendiri

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Beasiswa Unggulan Kemendikbud 2019

Halo, selamat pagi. Sesuai permintaan dari teman - teman di instagram, aku akan sharing mengenai beasiswa unggulan Kemendikbud. Tenaaang, rileks, baca dengan santai yaaa, karena penjelasannya mungkin agak panjang hehe. Disclaimer : semua yang aku tulis disini based on my experience  yaa, jadi mungkin ceritanya berbeda dengan para awardee yang lainnya. Yang pertama alasanku mengapa memilih untuk daftar beasiswa unggulan diantara banyaknya beasiswa S2 yang lainnya seperti beasiswa LPDP, beasiswa tanoto, dll. Jadi, ini adalah pengalamanku daftar beasiswa yang pertama untuk kuliah S2. Sebelum mendaftar beasiswa, aku sudah menjalani proses perkuliahan semester 1 di Universitas Brawijaya jurusan Pengelolaan Sumberdaya Lingkungan dan Pembangunan (PSLP) atau biasanya disebut Ilmu Lingkungan. Nah, pada saat awal masuk perkuliahan, beasiswa unggulan baru buka pendaftaran. Baru terbesit dipikiranku untuk mencoba beasiswa ini, setelah itu aku baca - baca persyaratan di web beasiswa un

Belajar Ikhlas

Selamat malam, diriku. Malam ini aku akan bercerita dan berkeluh kesah kepadamu. Semoga tulisan ini akan menghilangkan semua kesedihan dan mengajariku untuk menerima segala konsekuensi keputusan dengan ikhlas. Teruntuk diriku, terima kasih untuk selalu bekerja keras selama 23 tahun ini. Apa yang kamu harapkan dan kamu rencanakan selama ini memang berjalan lancar. Sesuai keinginan dan tidak ada kendala yang berarti. Aku tahu ketika kamu mempunyai keinginan pasti akan berusaha diwujudkan. Kamu memilih untuk lebih baik mencoba dan gagal daripada tidak mencoba sama sekali. Aku tahu hasil yang selalu baik tidak menjadi jaminanmu. Yang jelas kamu sudah bisa menuruti segala ambisi dalam pikiranmu. Semangatmu dan niatmu untuk memperoleh sesuatu itu memang luar biasa. Mengalahkan rasa malas dalam dirimu, menjadikan keinginan itu prioritas nomor satu. Kadang sampai lupa terhadap waktu istirahatmu. Yang ada hanya ingin mengerjakan dengan totalitas dan maksimal. Kamu

Dua Puluh Tiga

Tepat 23 tahun lalu, aku dilahirkan ke bumi. Dengan segala rasa syukur aku masih bisa merasakan nikmat dariMu, hingga detik ini. Perjalananku masih sangat singkat. Dan kontribusiku untuk negara belum banyak. Tapi aku ingin terus belajar dan bermanfaat untuk banyak orang. Aku mencoba memahami kehidupan. Hubungan timbal balik dengan lingkungan. Semua akan saling terkait dan mempengaruhi. Tinggal bagaimana kita menempatkan diri. Aku mendapat banyak ucapan, doa, dan kejutan. Yang paling spesial tentu dari orang tua, teman hidup, dan para sahabat. Terima kasih ya, sudah membuatku bahagia. Semoga doa baik kembali ke kalian juga. Terima kasih banyak sudah banyak mensupport apa yang ku lakukan. Dan menjadi gerbang terdepan saat aku ingin berhenti dan balik kanan. Tidak banyak harapan dan to do list yang aku tulis. Aku akan menjalani kehidupan seperti air yang mengalir, Namun bukan hanya mengalir tenang, Sesekali mungkin akan menampakkan derasnya, Agar segera sampai ke tujua